Friday 30 May 2008

Jangan Marah...Jangan Marah...Jangan Marah

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahawasanya seseorang berkata kepada Nabi SAW: “Berpesanlah kepada aku”. Nabi SAW bersabda: “Janganlah engkau marah”.
Orang tersebut mengulangi permintaannya hingga beberapa kali, sedang Nabi –Shallallahu ‘Alaihi WaSallam bersabda: “Janganlah engkau marah”.
(Hadis Riwayat Bukhari).
Sedikit Penjelasan / شرح الحديث :
Pengarang kitab Al Ifshah berkata : “Boleh jadi Nabi mengetahui laki-laki tersebut sering marah, sehingga nasihat ini ditujukan khusus kepadanya. Nabi SAW memuji orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya ketika marah”. Sabda beliau yang bermaksud:
“Bukanlah dikatakan orang yang kuat kerana dapat mengatasi lawannya, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya ketika marah”.

Sifat marah merupakan sifat fitrah yang dikurniakan Allah SWT kepada hamba-Nya. jika dapat menempatkan marah pada tempatnya, dia dapat menjadi ibadah, namun jika salah menempatkannya dia dapat menjadi dosa. Marah juga merupakan kunci segala kejahatan sebagaimana dinyatakan oleh Jaafar bin Muhammad Radiallahu Anhu. Sebab itu Rasulullah SAW menganjurkan mencintailah kerana Allah SWT, begitu juga marahlah kerana-Nya.

Marah ada dua bentuk: Terpuji dan Tercela.

- Marah yang terpuji adalah marah yang dilakukan karena Allah, bertujuan kebaikan dan memberikan pelajaran, tidak melampaui batas, tidak mengeluarkan kata-kata kotor dan keji, terkawal dan bukan menzahirkan emosi serta hawa nafsu dll.

- Marah yang tercela adalah marah yang dilakukan bukan karena Allah, tidak memberikan pelajaran, melampaui batas, mengeluarkan kata-kata kotor,keji dan hina, tidak terkawal, bertujuan melampiaskan emosi dan hawa nafsu.

Diantara penyebab marah adalah: Sombong, saling membanggakan diri, menghina dan memburuk burukkan,berdebat dengan cara mengangkat diri (tunjuk terer), ikut campur dalam permasalahan yang tidak ada kepentingannya dan tamak untuk mendapatkan harta dan kedudukan dll.

Doa orang yang sedang marah adakalanya dikabulkan apabila bertepatan waktu mustajab, oleh sebab itu orang yang sedang marah dilarang berdoa keburukan untuk dirinya, hartanya atau orang lain.

Diantara cara2 menghilangkan dan mengawal sikap marah ialah :

Nabi Muhammad SAW menasihatkan kepada orang yang sedang marah supaya mengambil wuduk. Di samping itu, perbanyakkan zikir kepada Allah dapat menghapus dan memadamkan api kemarahannya yang sedang meluap-luap.
Bertepatan dengan hadis rasulullah SAW :
"Dari 'Atiah Radiallahu anha ia berkata, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : Sesungguhnya marah itu daripada syaitan dan syaitan itu diciptakan daripada api dan sesungguhnya api itu terpadam dengan air,maka apabila salah seorang daripada kamu marah,maka hendaklah ia berwuduk". (Riwayat Al-Imam Abu Daud).

Dalam sebuah hadis lain dikatakan yang maksudnya, "Ketahuilah sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidakkah kau lihat betapa merahnya kedua matanya,dan tegangnya urat darah lehernya?maka barangsiapa mendapatkan seperti itu,maka hendaklah melekatkan dahinya dengan tanah (sujud)" *iaitu solat sunat minimum 2 rakaat.-Hadis riwayat At-Tarmidzi.

Pada hadis yang lain disebutkan Rasulullah SAW yang bermaksud :Ada kalimat kalau diucapkan nescaya akan hilang kemarahan seseorang,iaitu "A'udzubillahi minassyaithaani-r rajiim". (Aku berlindung dari godaan syaitan yang terkutuk). -Hadis riwayat Bukhari Muslim.

Dalam sebuah hadis yang lain yang bermaksud : Kalau kalian marah duduklah,kalau tidak hilang juga maka bertidurlah". -Hadis riwayat Abu Dawud.

Dan satu lagi hadis berbunyi yang bermaksud : "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah jangan mempersulit masalah,kalau kalian marah,diamlah. -Hadis Riwayat Ahmad.

Review dari hadis diatas:-
-Membaca Ta'awwuz (A'uzubillah minassyaithaani-r rajim).
-Ubah posisi: Jika berdiri hendaklah duduk,jika duduk hendaklah baring.
-Berwudu' (atau mandi).
-Solat atau berzikir.
-Diamlah. Be positive thinking dan janganlah merasa diri lebih mulia dr org yg kita marahi.
-Ingatlah kebaikan orang dan lupakan keburukkannya, serta
-Ingatlah keburukan kita dan lupakan kebaikan yang pernah kita lakukan.

Ketahuilah bahawa orang yang dapat mengawal dirinya dari bersifat marah akan mendapat balasan syurga dari Allah. Ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis baginda yang maksudnya :
"Dari Abi Ad-Darda ia berkata,wahai Rasulullah SAW,tunjukkan kepadaku sesuatu amalan yang boleh menyebabkan aku akan dapat masuk syurga. Rasulullah SAW bersabda : Jangan marah..nescaya engkau akan dapat masuk Syurga". (Riwayat Al-Imam At-Tabarani).

Imam al-Ghazali menyatakan beberapa sikap manusia perihal marah:

1- Ada yang cepat marah tetapi cepat hilang marahnya
2- Ada yang lambat marah tetapi lambat hilang
3- Ada yang lambat marah tetapi cepat hilang. (Ini yang terbaik)
4- Ada yang cepat marah dan lambat hilang. (Ini yang terburuk)

Maka, hendaklah kita selaku muslim yang hidup bersaudara untuk menjauhi sikap marah yang dikutuk dalam agama. Dalam waktu yang sama, kita juga hendaklah belajar untuk marah kerana Allah Ta'ala.

~senyum sokmo...~

No comments:

Ya Ridhollah..Wa ridhol waalidaini...